“Kami sangat sedih dan kesal dengan tindakan pengemudi speedboat dari desa Oma yang setelah kejadian saling bertabrakan, kemudian terkesan iya melarikan diri begitu saja. Padahal sudah ada salah satu penumpang yang akibat benturan itu sudah mengalami sobekan pada bagian kepala dan telinganya putus” tutur Dexi Samaleway, kaka kandung korban.
“Mestinya pada saat setelah kejadia tabrakan, pengemudi dari speedboat desa Oma harus berhenti sejenak sambil memeriksa badan kapal dan situasi penumpang (orang) dari kedua transportasi itu dulu. Bukan berlalu begitu saja, terkesan seperti orang tabrak lari” lanjut dia kesal.
Hingga berita ini diturunkan, kami belum sempat menemui kedua pembawa spidboat untuk dimintai keterangan, karena mereka sementara ditahan di Polsek Salahutu.