Selain sebagai momen untuk mengenang perjuangan para pejuang, tradisi ini juga merupakan ajang mempererat tali persaudaraan di Negeri Mamala dan Morella. Tradisi Baku Pukul Manyapu dilakukan oleh para pemuda yang dibagi dalam dua kelompok, yang mana dua kelompok dengan seragam yang berbeda ini akan saling menyerang atau baku pukul sapu satu sama lain.
Danlantamal IX yang hadir didampingi oleh Ketua Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada III Ny. Widiya Said Latuconsina berkesempatan langsung untuk secara simbolis memukul perwakilan peserta selain itu beliau menyebutkan bahwa Tradisi Pukul Sapu adalah sebuah warisan budaya yang berharga sehingga harus terus dilestarikan keberlangsungannya, selain itu tradisi ini merupakan hal yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang dan menyaksikan langsung prosesinya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
