Untuk mencapai Desa-desa ini, biayanya sangat mahal. Mensiasati kehidupan disini, warga desa lebih banyak menghabiskan hari-hari mereka di kebun agar memudahkan mengangkat hasil kebun dengan rakit sampai ke tepian tempat transit. Istilah warga, membuang mobil mereka karena sudah tidak bisa dipakai lagi.
Mereka akan balik ke desa lagi tetap berjalan kaki dan jika harus ke desa yg lain atau ke kota akan membuat mobil yang baru atau membuat rakit yang baru……..sungguuuuh……. Ketimpangan pembangunan perdesaan sangat tinggi di maluku. Anggaran pembangunan untuk wilayah Maluku sebagai daerah kepulauan, mestinya memperoleh perlakuan khusus. tidak bisa di samakan dengan daerah daerah lainnya di Indonesia.
Harapannya pemerintah pusat tidak melihat dari jumlah penduduk ataupun luas wilayah saja, namun kondisi geografis dengan rentang kendali yang sangat tinggi harus juga menjadi fokus. DAU, DAK dan dana lainnya harus lebih dititik beratkan bagi Akselerasi pembangunan di wilayah-wilayah seperti ini.
Akselerasi pembangunan dapat di percepat utama dan paling utama adalah, Membangun akses masuk desa dengan Infrastruktur jalan agar masyarakat dapat mendistribusikan atau menjual hasil dengan harga yang dapat memartabatkan kehidupan yang lebih sejahtera.