Desember 12, 2024

 width=

Kabar Maluku

Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu, Kerjasama Unpatti-Kemendes.

Catatan Perjalanan : Dr. Maryam Sangadji dan Prof. Non Sahusilawane Ke SBB.

 width=

MATCAN.ID– Fenomena desa-desa di pegunungan kecamatan elpaputi kabupaten Seram Bagian Barat, sangat jauh terisolir . Sulitnya akses mencapai desa, terkendala Infrastruktur jalan yang lebarnya tidak sampai setengah meter, harus hati hati jalan licin jika hujan, serta berbatuan.

Jalan dapat ditempuh dengn ojek namun harus berkali kali penumpang turun dari ojek jangan sampai jatuh. Sebagian desa dapat ditempuh dengan berjalan kaki (Watui) dengan waktu tempuh 3 jam lebih, melewati jalan MAUT, naik dan turun dalam hutan belantara melewati sungai sungai jika hujan, istilah masyarakat sungai bengkak atau deras, pejalan kaki harus ekstra hati-hati.

Kaki harus kuat menahan derasnya air sungai dengan ketinggian 1-2 Meter. Kondisi seperti ini membuat kepulauan maluku yang kaya akan sumberdaya alam namun sulit dalam memasarkan hasil alias biaya transportasi sangat mahal. Untuk material bangunan saja harganya pantastis. Misal satu sak semen jasa pikul hingga Rp. 200.000 sampai ke desa Watui. Satu karton sarimi (Miinstan) seharga Rp.100.000.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *