Sejarah Kariu
Oleh: Din Salampessy
MATCAN.ID AMBON– Di Pulau Haruku, Negeri-negeri adat yang memegang hukum adat pada masa itu belum mengenal nama kariuw, warga kariu merupakan sekelompok masyarakat yang berpindah pindah dan terakhir menempati wilayah antara desa Aboru dan Desa Wasu, lokasi itu disebut Wasi Kariu.
Dalam sejarah, Negeri pelauw berbatasan dengan semua negeri adat di Pulau Haruku, dan tidak berbatasan dengan Kariu karena belum terbentuk Negeri. Suatu ketika di Negeri Pelauw yang telah Beragama Islam, Pada masa Pemerintahan Upu Latu Marawakan bermarga Latuponu, dimana Pemerintahan Kolonial waktu itu telah mendirikan benteng New Horn di Pelauw.
Kebiasaan serdadu Kolonial sering mengkonsumsi binatang buruan yang diharamkan masyarakat Negeri Pelauw. Dalam beberapa kejadian prajurit di benteng New Horn, berburu bersama masyarakat dan beberapa anak muda diperintahkan untuk memikul hasil buruan, setelah itu anak anak muda tersebut diwajibkan mengistinjakan (membersihkan diri sesuai Syariat Islam), di wae marike’e.
Melihat kejadian ini, Raja Negeri Pelauw menyampaikan ke Pimpinan Kolonial di benteng bahwa, akan mencari warga lain untuk berburu bersama prajurit, menghindari warga Pelauw terlibat dalam aktivitas berburu.