Komponen utama dari pelatihan BHD meliputi Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu teknik dasar untuk mempertahankan aliran darah ke organ vital ketika jantung berhenti. Pembebasan jalan napas untuk mengatasi sumbatan di saluran napas dengan teknik seperti Heimlich maneuver. Penanganan luka dan pendarahan yaitu cara menghentikan pendarahan besar dengan perban. Pemosisian pasien dengan teknik memposisikan pasien agar aman, seperti posisi pemulihan.
Brigjen Suwandi menyampaikan kepada seluruh prajurit dan PNS “Pelatihan ini sangat vital karena dalam banyak kasus, pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa sebelum tenaga medis profesional tiba. Bagi TNI, keterampilan ini tidak hanya relevan dalam operasi militer, tetapi juga dalam tugas kemanusiaan dan penanggulangan bencana,” pungkas Danlantamal IX. (Dispen Lantamal IX)