November 21, 2024

 width=

Politik

Antara 2022 & 2024 “Meraba komitmen Dan konsistensi Kandidat Bupati Malteng”.

 width=

Dari sekian nama yg bermunculan, ada beberapa yang berasal dari Politisi Lokal yang saat ini masih aktif berkiprah sebagai Anggota Legislatif, baik di DPRD-Prov Maluku maupun di DPRD-Kab. Malteng sendiri. Yang tentu bagi mereka para Aleg ini ada faktor minus – plus yang harus d’hitung matang, sebab ada 2 (dua) pilihan yang sama menawarkan “peluang” dengan berbagai tingkat kesulitannya sendiri-sendiri.

Jika benar Pilkada akan dihelat pada 2024 bersamaan dengan Pemilu Serentak itu, maka sangat mungkin banyak dari antara Politisi Lokal seperti yang disebutkan di atas akan kembali “berfikir ulang”.

Apakah akan bertahan utk tetap Ikut Pileg pada 2024 dengan peluang yg lebih rasional, karena sebagai Incumbent tidak sulit bagi mereka yang hanya butuh dukungan “cukup beberapa ribu suara saja” itu. Atau akan tetap “nekad” berebut kursi Kepala Daerah (Bupati) dengan konsekuensi harus mendapatkan dukungan minimal Puluhan hingga Ratusan Ribu suara dari konstuen. Dan sepertinya tidak banyak yangg akan berani mengambil resiko lebih berat, sebab masih ada alternatif lain yang lebih mungkin bisa dicapai dengan resiko yang tidak terlalu besar. Dan itu satu sikap yang cukup manusiawi.

Maka kalau saja Pilkada tetap dihelat di 2022, Politisi yang berani mundur dari jabatan empuknya sebagai Anggota DPRD untuk mengadu peruntungan di kontes Pilkada tersebut mungkin masih ada. Sebab jika gagalpun, yang bersangutan masih berpeluang memanfaatkan “basis gagal”nya itu utk kembali merebut kursi Legislatifnya di Pileg 2024 nanti. Apalagi pengalaman membuktikan bahwa sbg pihak yg kalah di setiap kontestasi Politik itu biasanya tingkat soliditas konstuennya sedikit jauh lebih tinggi.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *