Keberangkatan Tarian Tameng & Toho’o ke Ambon, bersama crou musik tradisinal tiha mahua tiha tako-takona (tipa totobuan) serta tim ofsialnya berjumlah 50 orang. Di berangkatkan dgn Km. Anggang dari pelabuhan haita Namalatu Pelauw menuju pelabuhan gudang arang Ambon.
Pada tahun 1978 tarian ini mengiringi kedatangan Pangdam XVI Pattimura Bp.Brigjen TNI, Abdul Rahman Suhodo dalam rangka kunjungan kerja ke Pulau Haruku. Gelar penjemputannya di Pelabuhan Haita Namalatu .
Tahun 1986 Tari tameng dan toho’o kembali digelar menjemput Gubernur Maluku bp. Mayjen TNI (Purn) Hasan Slamet dalam Rangka memenuhi undangan pelantikan Raja Negeri Pelauw Bapak R.E. Latuconsina.
Selain momen yang sudah diulas sebelumnya, sebenarnya masih ada beberapa ajang juga luput dari ingatan, juga menggunakan tameng dan toho’o sebagai penyambutan acara lain.
Setelah itu hampir tidak terlihat lagi acara serupa pada kegiatan-kegiatan yang sama.
Kini di era milenial justru tarian ini, mulai muncul kembali. Ada upaya mengembalikan hasil karya seni yang menggambarkan ke heroikan patriot-patriot sejati asal Nusa Amma dalam medan pertempuran melawan penjaja dikala itu.
Beberapa momen pada dekade terakhir, yang kembali di gelar tarian tameng dan toho’o.