“Britanya ngaur tuh. Kapan katong tolak?. Lucu lai, asal tulis berita sa hahaha.
Ada-ada saja britanya. Senin kemarin mau di swab, dinas kesehatan tunda. Jadi santai aja pasti katog Swab la. Biar tau anggota semuanya, postitif atau tidak. Seng ada yang tolak kok. Kalau ada yg positif sudah pasti DPRD diisolasi..tdk ada pelayanan..itu sdh komitmen semua anggota”. Lanjut Utam, sapaan akrabnya.
Menutup obrolan dalam group, terdapat salah satu statement menggelitik dari anggota group yang lain terhadap diskusi yang berkembang.
“Kelihatannya ini semua tdk benar, maaf skali-skali kita pakai asas praduga tak bersalah. kemarin-kemarin banyak pegawai yg dinyatakan positif, isolasi dua tiga hari, dinyatakan sdh sembuh. Tanda tangan daftar isolasi, biaya isolasi keluar hampir puluhan juta, padahal kalau dilihat secara kasat mata kok orang dikantor setiap saat cuci tangan pakai masker kena corona..
Masyarakat berjubel di pasar tanpa spasi kok tdk ada yg kena corona, ini ada apa ya? Apa ini hanya dalam rangka menghabisan dana potongan APBD tahun 2020 yang dipotong untuk pembiayaan Copid-19, wallahualam bisawab. Tulis anggota group berinisial ST yang juga salah satu pengusaha lokal di daerah ini. (MT)