“Jadi pekerjaan kalau tidak salah ditahun 2018 itu dikerjakan oleh PU Kota. Kemudian dibongkar ulang karena kualitas buruk dan dibangun lagi sekitar ahir 2019 hingga awal 2020 dengan anggaran kementerian ( CS06). Karena kualitas masih tetap buruk, di awal 2021 kembali di bongkar total dan dibangun kembali oleh Pemprov”. Lanjut dia.
Keluhan yang hampir sama juga datang dari warga yang lain dikompleks yang sama.
Sebenarnya masyarakat juga ikut senang kalau ada pembangunan didalam wilayah mereka, tapi kalau bangun dengan kualitas abal-abal, ya tidak boleh.
“Kami sangat senang juga kalau ada pembangunan dalam kompleks, karena kompleksnya akan lebih bagus, kemudian datang musim penghujan kami ikut aman dari banjir”. Ucap Dhino salah satu warga disitu.
“Yang tidak baiknya, pekerjaan baru beberapa bulan dikerjakan, ketika kendaraan melewatinya atau banjir sedikit, langsung pekerjaannya rusak dan jebol kembali. Ahirnya kami warga yang mengalami dampaknya kembali”. tutup warga yang lebih senior itu.