Namun, ia yakin berbagai ketakutan tersebut bisa ditekan dengan memasifkan sosialisasi. “Masyarakat itu kan seeing is believing. Makanya, kami perlu terus menjelaskan ke masyarakat soal ini,” ujar Rida.
Sebelumnya, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto mengatakan beralihnya masyarakat dari kompor gas menuju kompor listrik diperlukan untuk mewujudkan efisiensi energi 17 persen pada 2025 seperti ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Tak hanya kompor, peralatan rumah tangga lain seperti televisi, air conditioner (AC), kulkas, hingga lampu harus didorong untuk menggunakan teknologi yang hemat listrik.