Alasan Para Pemimpin Dunia Menerima dan Menolak Divaksin Corona
MATCAN.ID Jakarta– Sejumlah pemimpin negara di dunia telah maju ke depan, bersedia menjadi orang yang disuntik vaksin Corona di hadapan publik. Namun ada pula pemimpin negara yang menolak vaksin. Berikut adalah nama-nama pemimpin negara di dunia yang bersedia dan tidak bersedia divaksin COVID-19, dihimpun detikcom dari berbagai sumber hingga Sabtu (19/12/2020).
Presiden RI Jokowi. Di belahan Asia, Indonesia punya pemimpin yang bersedia disuntik vaksin pertama kali di negaranya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menjadi penerima vaksin pertama supaya masyarakat yakin bahwa vaksin ini aman. “Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin, pertama kali,” kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12) lalu.
Vaksin dari Sinovac baru saja datang dan sedang diproses BPOM dan MUI sebelum didistribusikan. “Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” kata dia.
Wapres AS Mike Pence. Di belahan Barat, ada Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence yang tampil disuntik di depan mata publik lewat siaran langsung televisi. Dia diinjeksi vaksin Pfizer-BioNTech bersama istrinya bernama Karen serta Kepala Bedah Jerome Adam.
“Rakyat Amerika bisa percaya: Kami telah divaksinasi dan mungkin dalam waktu beberapa jam mendatang ada dua vaksin yang aman,” kata Pence, sebagaimana dilansir The Associated Press (AP), Jumat (18/12) kemarin. Dia menanti vaksin bikinan Moderna yang masih berproses di FDA, semacam BPOM-nya AS. 3. Dirjen WHO Tedros. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga punya pemimpin yang tanpa ragu disuntik vaksin. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan hal itu, meski dia akan berbesar hati untuk mengantre supaya tidak mengambil hak orang lain yang lebih diprioritaskan untuk divaksin.